Rabu, 07 Oktober 2015

TEKNIK SENI RUPA DWI MATRA



MAKALAH
 PENDIDIKAN SENI RUPA
 
Dosen Pembimbing : Muhammad Reyhan Florean, M.Pd.
Kelompok                    : 2
Prodi - Kelas                : 3 - A
Nama Anggota                 :
1. Mei Agustina Sintawati           14186206005
2. Siti Shofiyah                           14186206006
3. Nurul Azizah                           14186206007
4. Titin Anjar Rahmawati           14186206010
5. Marta Liya Purwaningsih                  14186206267

STKIP PGRI TULUNGAGUNG
PRODI PGSD
KATA PENGATAR

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul wawasan seni mengenai Karya Kerajinan dalam Seni Rupa tetntang Cetak Penampang, Daun-Daun, dan Umbi-Umbian untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena pengalaman yang kami miliki masih kurang, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.
            Harapan kami semoga makalah ini dapat di manfaatkan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembacanya. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih terhadap semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini.


Tulungagung,   Oktober  2015


                                                                                            Penyusun






DAFTAR ISI

Kata pengantar..............................................................................................  2
Daftar isi.........................................................................................................            3
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang......................................................................................... 4
1.2  Rumusan Masalah.................................................................................... 4
1.3  Tujuan...................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Tehnik Menggambar Tiupan.................................................................... 6
2.2  Tehnik Menggambar Tiupan.................................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan.............................................................................................. 11
3.2.Saran........................................................................................................ 11
Daftar Pustaka............................................................................................... 12








BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam Seni Rupa dan kerajinan kita dapat membuat sebuah karya seni misalnya melalui cetak Penampang, Daun-Daunan dan Umbi-umbian. Seni Rupa adalah salah satu cabang kesenian, seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan penataan elemen serta prinsip-prinsip desain.
Seni rupa merupakan realisasi imajinasi yang tanpa batas dan tidak ada batasan dalam berkarya seni. Sehingga dalam berkarya seni tidak akan kehabisan ide dan imajinasi. Dalam seni rupa murni, karya yang tercipta merupakan bentuk dua dimensi dan tiga dimensi. Sehingga objek yang dibuat merupakan hasil dari satu atau lebih dari satu media yang ada (sebagai catatan bahwa media atau bahan seni di dunia juga tidak terbatas).
Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu. selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud menggambar dengan tiupan ?
2.      Apakah yang dimaksud cetak penampang, daun – daunan,umbi – umbian ?
3.      Apakah saja bahan yang diperlukan saat menggambar dengan tiupan ?
4.      Apakah saja bahan yang diperlukan saat cetak penampang, daun – daunan, umbi –    umbian ?
5.      Apakah saja peralatan yang dibutuhkan saat menggambar dengan tiupan ?
6.      Apakah saja peralatan yang dibutuhkan saat cetak penampang, daun – daunan, umbi – umbian ?
7.      Bagaimana langkah-langkah pengerjaan menggambar dengan tiupan ?
8.      Bagaimana langkah-langkah cetak penampang, daun – daunan, umbi – umbian?

1.3   Tujuan

1.      Agar dapat mengetahui pengertian menggambar dengan tiupan.
2.      Agar dapat mengetahui pengertian cetak penampang, daun – daunan, umbi – umbian.
3.      Agar dapat mengetahui bahan dan alat yang dibutuhkan saat menggambar dengan tiupan.
4.      Agar dapat mengetahui bahan dan alat yang dibutuhkan saat cetak penampang, daun – daunan, umbi – umbian.
5.      Agar dapat mengetahui prosedur pengerjaan menggambar dengan tiupan.
6.      Agar dapat mengetahui prosedur pengerjaan cetak penampang, daun – daunan, umbi – umbian.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tehnik Menggambar Tiupan
Untuk membuat gambar dengan tehnik tiupan kita harus menyiapkan :
Alat dan Bahan :
1.      Kertas gambar
2.      Cat warna
3.      Kuas
4.      Sedotan minuman
Langkah- Langkah Membuat :
1.      Siapkan kertas gambar
2.      Siapkan cat warna
3.      Teteskan beberapa warna yang diinginkan pada kertas
4.      Kemudian tiup kesegala arah yang diingikan menggunakan sedotan minuman
5.      Lakukan langkah tersebut sampai warna yang diinginkan
6.      Biarkan kering
7.      Lukisan ekspresi telah selesai

2.2 Cetak Penampang, Daun - Daunan, Umbi – Umbian
     
Dalam pembuatan Cetak penampang, kita harus menyiapkan :
Bahan dan alat yang diperlukan:
1.      Kertas
2.      Pewarna
3.      Pelepah daun
4.      Buah
5.      Daun-daunan
6.      Umbi-umbian
7.      Pisau
8.      Cutter
9.      Silet
10.  Alas pewarna
11.  Spon/busa
12.  Kapas
13.  Koran bekas   
Proses pembuatannya:
1.      Pilihlah penampang apa yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun atau buah-buahan. Pelepah daun yang sering dijadikan acuan cetak adalah: pelepah daun pisang, pelepah daun talas, pelepah daun pepaya. Buah belimbing dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak.
2.      Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas. Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.
3.      Siapkan pewarna. Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja. Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang sudah dicampur dengan air.Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada alas warna yang bentuknya datar dan rata misalnya: kaca, formica, lembaran plastik, piring. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan digosok-gosokan pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka terjadilah warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa/spon, atau pada kapas.
4.      Mencetakkan acuan cetak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan ikutilah petunjuk ini :
a.       Penampang acuan cetak yang masih basah tekankan pada pewarna yang ada pada alas warna tadi.
b.      Selanjutnya tempelkan (sambil ditekan) acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran.
c.       Kemudian angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain.
d.      Acuan cetak yang sudah kering (tidak mengeluarkan cairan), pengisian warnanya harus dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut pada spon/busa, atau kapas yang sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama seperti pada pencetakkan acauan cetak sebelumnya. Demikian pula pengulangan pencetakkannya.
e.       Perlu diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan memuaskan.
Proses pencetakkan daun-daunan dilakukan sebagai berikut:
1.      Pilihlah bentuk daun yang menarik serta ukurannya tidak terlalu lebar.
2.      Siapkan pewarna pada alas warna seperti pada cetak penampang. Usahakan agar keadaan pewarna pada alas merata keadaannya, serta tidak terlalu encer.
3.      Tempelkan permukaan daun tadi serata mungkin pada alas pewarna.
4.      Selanjutnya permukaan daun yang sudah berwarna tadi tempelkan pada kertas yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Gosoklah permukaan daun itu dengan hati-hati. Agar aman dan leluasa menggosok, simpanlah kertas di atas permukaan daun tersebut.
Bila mencetakkannya sempurna, bentuk daun serta warna yang dipilih akan tergambarkan pada kertas.
Pada cetak umbi-umbian, kita harus membuat acuan cetak terlebih dahulu. Umbi-umbian yang biasa digunakan untuk acuan cetak diantaranya adalah: ubi jalar, kentang, talas, wortel, ketela pohon.
Proses kerjanya sebagai berikut:
1.      Potonglah umbi yang sudah dipilih untuk acuan cetak serata mungkin.
2.      Buatlah gambar/bentuk pada permukaan potongan yang rata tadi.
3.      Selanjutnya hilangkan atau rendahkan bagian permukaan yang nantinya tidak akan memindahkan gambar/bentuk dengan jalan mengerat atau menorehnya.
4.      Siapkan pewarna sebelum melakukan pencetakkan. Namun sebaiknya lihat kembali proses pencetakan penampang yang basah dan yang kering. Pada cetak umbi-umbian-pun berlaku hal seperti itu, karena ternyata ada umbi- umbian yang masih mengandung cairan dan sebaliknya. Oleh sebab itu untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang masih basah, gunakan serbuk warna. Sedangkan untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang sudah kering, pewarna harus dicampur dahulu dengan air. Sekali lagi tata cara pencetakkannya lihat proses cetak penampang.
Perlu diperhatikan agar pada proses cetak ini (penampang, daun-daunan, dan umbi-umbian), digunakan alas yang agak empuk. Alas yang keras kurang baik hasilnya




















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Tehnik menggambar Tiupan, berarti kita membuat gambar/lukisan dari sedotan yang nantinya di beri pewarna dan akan ditiup-tiupkan ke kertas dan akan menghasilkan sebuah gambar/lukisan yang anda inginkan. Cetak Penampang, kita menggunakan dari penampang daun-daun dan umbi-umbian yang akan dibentuk/diiris dan diberi warna yang akan ditempelkan di kertas.


3.2 Saran
Dengan demikian, kita harus dapat menggunakan atau mengolah benda-benda yang ada disekitar kita agar lebih bermanfaat dan dapat mengembangkan kreativitas kita dan dapat membuat karya seni yang lebih beragam.









DAFTAR PUSTAKA

-          Florean, M. Reyhan. 2015. Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan PGSD STKIP PGRI Tulungagung. (online) .
-          vhinz0803.blogspot.co.id/2012/08/cetak-penampang-daun-daunan-dan-umbi.html?m=1
-          noviwianti11.blogspot.co.id/2012/07/karya-seni-rupa-ekspresi_13.html?m=1


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar